Program
prioritas Making Indonesia 4.0 diantaranya adalah membangun ekosistem inovasi,
pemberian insentif inovasi teknologi dan mengembangkan UMKM berbasis teknologi.
Hal
ini menjadi sebuah tantangan dan peluang bagi pelaku industri berbasis teknologi (Technopreuneur) untuk mengembangkan bisnis
lewat sinergi dan kolaborasi.
Forum
Komunikasi Technopreuneur Jawa Tengah mewadahi para pelaku industri berbasis
teknologi di Jawa Tengah dalam semangat Berdaya dan Memberdayakan untuk
mengembangkan bisnis dan berkontribusi bagi negeri.
Dengan
dukungan dari unsur akademisi dan government dalam model inovasi Triple Helix
akan semakin memantapkan tujuan tersebut.
Ada
banyak hal yang bisa dilakukan bersama, baik akses anggaran, kontribusi pada
program pembangunan, kerjasama bisnis, yang kesemuanya akan bermuara dalam
pengembangan kapasitas bisnis.
Forum
Komunikasi Technopreuneur Jawa Tengah telah mengidentifikasi dan merumuskan rekomendasi penerapan
teknologi, bahwa perlu adanya peningkatan daya saing di bidang SDM maupun
Teknologi
Dari Sisi Industri :
- Forum bisa membentuk EPC Company (Engineering Procurement Construction) dengan pihak akademisi bisa berperan sebagai commissioning engineer
- Riset maupun Reverse Engineering untuk meningkatkan kemampuan teknologi industry
- Terciptanya ekosistem industry yang saling memberdayakan :
- Perlunya ekspose potensi industry lewat profiling dan channel pemasaran
- Networking pekerjaan & standard price
Dari
sisi Vokasi :
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 6,88 juta orang pada Februari 2020.
Lulusan SMK menyumbang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut pendidikan mencapai 8,49%. Sementara dari sisi teknologi kurangnya mesin peralatan untuk praktikum siswa
Hal2
yang bisa dilakukan :
Kerjasama link and match dengan SMK lewat unit produksi :
a) Siswa SMK semakin trampil dengan adanya materi praktek dari industry
b) Siswa SMK lebih siap untuk terjun ke dunia industri
c) Transfer HOW & KNOW kepada guru SMK yang disadari secara keilmuan masih kurang
d) Industry terbantu dari sisi produksi dengan tenaga kerja siswa SMK dan mesin yang ada di SMK
e) Industri mendapat calon tenaga kerja yang berkualitas